ANIMASI RUMAH TUA
ADE KURNIA (50414187), ESA AMALIA M. (53414656), FARIZ KANZI (54414002), HELMI FADHIEL (54414874)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA
ADE KURNIA (50414187), ESA AMALIA M. (53414656), FARIZ KANZI (54414002), HELMI FADHIEL (54414874)
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS GUNADARMA
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang pesat saat ini menuntut kita untuk menikmati hiburan maupun mendapatkan informasi secara cepat dan mudah, yang pada saat ini menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat pada umumnya. Dengan berkembangnya teknologi maka akan mempermudah seseorang untuk mengakses segala bentuk informasi. Salah satu bentuk Informasi yang mudah untuk dipahami oleh masyarakat adalah informasi berbentuk visual, contohnya adalah animasi
Animasi merupakan suatu media yang lahir dari dua konvensi atau disiplin yaitu film dan gambar. Untuk dapat mengerti dan memakai teknik animasi, kedua konvensi terebut harus dipahami dan dimengerti. Selain itu, juga harus mengetahui masalah teknik animasi dan masalah teknik mengkombinasikan sesuatu dengan animasi.
Pada project kali ini kami membuat animasi pendek yang menceritakan tentang rumah tua menggunakan aplikasi Blender untuk modeling dan aplilasi Pinnacle untuk editing. Pengambilan tema ini
didasari oleh kegemaran kami dalam animasi maupun film bergendre horror.
Animasi berdurasi empat menit lima puluh empat detik ini menampilkan
pergerakkan objek dalam rumah melalui sudut pandang orang pertama.
Pembatasan masalah pada project ini
dilakukan ditiap prosesnya, yaitu pada bagian Pra-produksi, meliputi pencarian
ide, perancangan model, dan penulisan naskah. Pada bagian Produksi meliputi
timesheeting, animasi tweening motion dan sound editing. Dan terakhir pada
Pasca-produksi, pada bagian ini dilakukan finishing yang berupa sinkronisasi antara
gerakan dan audio visual hingga proses rendering.
Project ini kami buat sebagai media
hiburan bagi masyarakat terutama bagi mereka yang menyukai animasi pendek
bergendre horror. Dan untuk mendalami ilmu animasi 3D bagi kami sebagai
pembuat.
PEMBAHASAN
Menurut Ibiz Fernandes dalam
bukunya Macromedia Flash Animation dan Cartooning: A creative Guide,
animasi definisikan sebagai berikut : “Animation is the process of recording
and playing back a sequence of stills to achieve the illusion of continues motion”
( Ibiz Fernandez McGraw- Hill/Osborn, California, 2002) artinya : “Animasi
adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis
untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.” Berdasarkan arti harfiah, Animasi
adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa
bergerak sendiri. [3]
Dalam project ini kami akan membuat
computational animation, yaitu suatu animasi yang dibuat dengan memindahkan
objek berdasarkan koordinat x dan y. Koordinat x untuk posisi horizontal dan
koordinat y untuk posisi vertical. Permodelan dalam project ini dibuat dengan
menggunakan aplikasi Blender.
Blender adalah perangkat lunak sumber
terbuka grafika komputer 3D. Perangkat lunak ini digunakan untuk membuat film
animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi 3D interaktif dan permainan
video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan 3D, penteksturan,
penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap, simulasi
partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering. [1]
Pada project kali ini kami juga
menggunakan aplikasi video editor yaitu Pinnacle Studio. Pinnacle Studio
adalah program komputer untuk editing film. Pengoperasiannya cukup mudah
dan tidak sulit seperti program program editing yang lain. Pinnacle
Studio juga memberikan beberapa transisi standard, dilengkapi juga
transisi khusus yang perlu di unlock dengan register di situs resminya. [4]
Adapun dalam permodelan objek kali ini
kami menggunakan teknik Polygonal Modeling. Polygonal Modeling merupakan teknik
modeling 3D yang paling banyak digunakan karena relatif lebih mudah, simple,
cepat dalam pengerjaannya dan tidak membutuhkan resource komputer yang besar.
Teknik ini lazimnya adalah menggunakan objek dasar pada standar primitives
geometry dan kemudian dimodifikasi menjadi objek yang diinginkan. [2]
TEKNIK PEMBUATAN
Pada pembuatan rumah, kami melakukan
beberapa teknik yaitu :
1.
Extrude : teknik ini digunakan pada
bagian – bagian yang ada pada rumah.
2.
Scale : teknik ini digunakan pada objek
seperti Tv, sofa, meja dan benda – benda lainnya.
3.
Rotate : teknik ini lebih digunakan pada
kamera karena pada projek ini kamera berperan layaknya mata manusia sebagai
sudut pandang pertama.
4.
Knife : teknik ini digunakan pada dinding
dan tangga.
5.
Join : teknik ini digunakan pada
penggabungan 2 objek seperti dinding dan pintu.
6.
Duplicate : teknik ini digunakan pada
kursi dan meja.
7.
Origin Geometry to 3D cursor : teknik
ini digunakan sebagai engsel pada pintu.
8.
Delete : teknik ini digunakan pada sisi
muka dinding setelah teknik knife.
Modeling
Pada pembuatan modeling pada rumah kami
menggunakan objek Cube sebagai dasarnya. Teknik yang digunakan untuk membuat
rumah antara lain seperti scale, extrude, knife dan delete. Scale adalah teknik
merubah skala dari suatu objek menjadi lebih besar atau lebih kecil. Extrude
adalah teknik merubah bentuk objek dengan memanjangkan atau memendekkan sisi,
sudut atau rusuk. Knife adalah teknik memotong bagian – bagian objek dan delete
adalah menghapus sisi, sudut atau rusuk yang ada pada objek.
Gambar diatas adalah teknik scaling pada
kubus yang digunakan sebagai objek dasar rumah.
Selanjutnya menggunakan teknik Extrude
untuk membentuk bidang baru hingga membentuk sebuah rumah.
Setelah itu menggunakan knife untuk
memotong bidang yang mana bidang tersebut akan menjadi pintu masuk rumah.
Jika sudah, selanjutnya adalah memilih
sisi bidang pintu yang sudah di potong tadi lalu menghapus bagian muka atau
face nya dengan menekan ‘X’ pada keyboard dan sisi tersebut akan hilang.
Dan rumah telah selesai dimodelkan.
Texturing
Pada tahap ini objek yang telah dibuat
diberi texture, pemberian texture dilakukan dengan cara pembuatan material,
kemudian material yang telah dibuat diberi texture. Material dapat dibuat pada
menu Material, dan Texture dapat dibuat pada menu Texture. Texture
yang digunakan pada objek rumah adalah Image or Movie yaitu Texture yang
mengimport gambar sebagai Texture pada objek. Pada menu texture, pilih Image or
Movie pada pilihan Type, kemudian pilih Open untuk memilih gambar yang akan
kita gunakan sebagai texture. Sebagai contoh berikut ini adalah Texture yang
digunakan pada atap rumah.
Gambar yang telah diimport kemudian di
mapping agar gambar tertata secara rapi pada objek, menu Mapping dapat
ditemukan pada menu Texture. Mapping yang digunakan pada texture ini adalah
Generated, yaitu Mapping secara otomatis diatur oleh Blender, dengan
Projectionnya yaitu Cube karena shape dasar dari objek yang dibuat adalah Cube.
Untuk melihat hasil texture yang telah kita
buat, klik menu Viewport Shading, kemudian pilih Rendered, atau dapat dilakukan
dengan shortcut pada keyboard dengan menekan Shift+Z.
Teknik yang sama digunakan pada
bagian-bagian rumah lainnya seperti tembok, pintu, jendela dan sebagainya.
Pada satu shape yang sama dapat diberi
dua buah shape yang berbeda, hal ini dilakukan pada bagian dalam rumah, dimana
tembok pada bagian dalam rumah memiliki texture yang berbeda. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara mendaftarkan dua buah material yang berbeda pada satu
objek, dimana masing-masing material memiliki texture yang berbeda.
Untuk mengubah texture pada sebagian
dari objek, masuk ke Edit Mode, kemudian pilih bagian yang ingin kita ubah
texturenya, kemudian pada menu Material pilih Material yang ingin kita gunakan,
kemudian klik Assign. Maka bagian dari objek tersebut akan memiliki texture
yang berbeda dari bagian objek lainnya.
Dan gambar diatas adalah hasil akhir
dari objek – objek yang telah diberikam texture.
Animating
Setelah modeling selesai langkah
selanjutnya adalah membuat animasi dari objek yang sudah dimodelkan. Ubah
screen layout menjadi Animation dan tampilan akan menjadi seperti ini.
Setelah itu atur keyframe pada timeline
yang ada pada sisi bawah window animation. Keyframe adalah titik pergerakkan
yang dilakukan suatu objek. Angka – angka yang terdapat pada sisi bawah
timeline adalah frame yang digunakan pada animasi yang dibuat. Untuk membuat
satu detik animasi dibutuhkan 24 frame di dalamnya. Lalu garis vertikal yang
berwarna kuning pada timeline adalah keyframe yang sudah dibuat.
Karena pada animasi ini objek yang
dominan bergerak adalah kamera maka atur keyframe kamera terlebih dahulu dengan
cara klik panel frame yang ada pada timeline lalu gerakkan kamera setelah itu
tekan Alt + i dan pilih LocRotScale. Namun, ada saatnya keyframe kamera dan
objek lain diatur secara bersama – sama.
Rendering
Setelah selesai dengan
proses animating, selanjutnya adalah proses merubah animasi yang sudah dibuat
menjadi video. Klik panel Render() pada sisi
kanan tampilan lalu pilih tampilan Output dan atur destinasi penyimpanan hasil
render lalu atur format video menjadi AVI.JPEG dikarenakan
memiliki tampilan yang baik.
Setelah itu klik untuk mulai merender.
Jika sudah maka tampilan akan berubah menjadi seperti dibawah ini.
Gambar di atas menunjukkan indikator dan
presentasi frame yang sedang dirender. Jika sudah semua frame yang dirender,
maka animasi telah selesai dibuat.
Editing
video
Untuk membuat animasi yang maksimal,
perlu ditambahkan efek – efek yang membuat animasi tampak nyata dan menarik dan
kami menggunakan video editor seperti Pinnacle. Pertama, buka Pinnacle Studio
Ultimate 12 lalu import video yang sudah di render oleh Blender.
Setelah itu drag and drop video tersebut
kedalam timeline yang berada pada bagian bawah.
Jika sudah, tambahkan efek suara untuk
mendukung kualitas animasi dengan cara klik iconlalu pilih file
suara yang diinginkan.
Setelah itu lakukan lagi drag and drop file
suara tersebut kedalam timeline Pinnacle dan atur peletakkan suara sesuai
dengan scene pada video.
PENUTUP
Daftar Pustaka
1.Wikipedia, Blender (perangkat lunak), 8
Januari 2017, id.wikipedia.org/wiki/Blender_(perangkat_lunak).
2.
Oprek Zone, Teknik Modeling 3D, 8
Januari 2017, http://oprekzone.com/teknik-modeling-3d-3-dimensi/
3.
Bagus Sugih Harmo, Pengertian Dasar
Animasi, 8 Januari 2017, bagussugihharno.blogspot.co.id/2012/09/pengertian-dasar-animasi.html
4.
Rangga, Pinnacle Studio, 8 Januari 2017, ranggagah.wordpress.com/
Jika ingin melihat hasil akhirnya bisa melihat video dibawah ini :